Menurut Kepala MAN 1 Surakarta Slamet Budiyono yang diwakili Ali Muchson selaku Wakamad Kurikulum, menyambut baik kegiatan ini. Apalagi salah satu siswi MAN 1 Surakarta saat ini mengikuti salah satu program yang diadakan oleh pemerintah Amerika Serikat.
“Alhamdulillah Ananda Nadia Shafiana Rahma siswi kelas 12 saat ini masih berada di AS dalam rangka mengikuti program KL-Yes selama 10 bulan. Bulan ini rencananya sudah kembali ke Indonesia. Harapannya ada lagi Nadia-nadia lain yang melanjutkan,” ujar Ali Muchson.
Sementara itu Nicholas Austin menyatakan alasan memilih tempat di Surakarta karena memiliki warisan budaya yang sangat luas dan banyak sehingga keunikan tersebut dapat di presentasikan kedepannya untuk bertukar antar sesama pelajar dari negara lain. “Tujuan dari kunjungan ini adalah tim RLO ingin menyampaikan presentasi dan diskusi tentang program penjangkauan dan pertukaran pemuda kedutaan Besar AS sehingga program ini bermanfaat dan menjajaki peluang untuk kolaborasi tambahan di masa mendatang, memperkuat kemitraan dengan mempromosikan tautan pendidikan, bekerja sama untuk menemukan solusi pada prioritas global yang menjadi kepentingan bersama seperti masalah lingkungan dan memperkuat demokrasi serta membangun kapasitas untuk pertumbuhan ekonomi,” papar Austin.
Ditambahkan, banyaknya program pertukaran mulai dari pertukaran pelajar dan profesional muda, pertukaran budaya, pertukaran olahraga, pengajaran bahasa Inggris, dan seterusnya dilakukan untuk mencapai misi dan tujuan. Misi utama yaitu mempromosikan hubungan individu, hubungan kelembagaan dan menjelaskan kebijakan Amerika kepada publik Indonesia.
Program kedutaan besar AS memperkuat kemitraan strategis AS dan Indonesia berjalan dengan baik.
Dalam presentasinya, Skyler Howeth menyampaikan berbagai program pertukaran, persyaratan mengenai seleksi program dan fasilitas yang akan didapatkan. Diskusi interaktif antara pembicara dan peserta meningkatkan keaktifan peserta sekaligus melatih kemampuan berbahasa Inggris karena selama berjalannya kegiatan komunikasi menggunakan Bahasa Inggris.
“If you’re not selected in the first try, don’t feel hopeless, try again next time. For us, MAN 1 Surakarta establish a long-standing relationship with our students. Hopefully, we can keep this relationship. Maybe in that preparation you will feel culture shock, and tried to apply all the document as soon as possible,” ujar Skyler Howeth selaku Regional Liaison Officer Kedubes AS Jakarta terkait cara untuk mengikuti program di kedutaan.
Skyler menambahkan, Kedubes AS mensponsori banyak program pertukaran serta kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang Amerika Serikat dan sudah mengirim lebih dari 500 orang Indonesia per tahun ke Amerika Serikat. Diantara beberapa program pertukaran yaitu Youth Exchange and Study (YES), Inisiatif Pemimpin Muda Asia Tenggara (YSEALI), EduUSA, Fulbright, Program Kepemimpinan Pemuda Asia Tenggara (SEAYLP) Studi Institut AS (SUSI), Program Pengunjung Kepemimpinan Internasional (IVLP). Salah satu program yang banyak diperbincangkan ketika acara berlangsung yaitu Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES). Program YES adalah kesempatan yang didanai penuh bagi siswa sekolah menengah untuk tinggal bersama keluarga angkat Amerika dan belajar di sekolah menengah umum AS selama tahun kelas 11 mereka.
Setiap tahun, 80 pelajar Indonesia berangkat dengan tujuan untuk meningkatkan saling pengertian antara orang-orang di Amerika Serikat dan orang-orang di negara-negara mayoritas Muslim. Lebih dari 30 negara berpartisipasi dalam program KL-YES. Indonesia merupakan negara dengan jumlah peminat terbanyak diantara negara yang lain. Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti seleksi program ini. Salah satu siswi MAN 1 Surakarta yakni Nadia Shafiana Rahma merupakan salah seorang yang telah selesai menempuh belajar di Amerika dengan program KL-YES. Diharapkan siswa ataupun siswi dari MAN 1 Surakarta dapat meneruskan jejak dari Nadia Shafiana Rahma.(fatiha)