Berawal dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan
lalulintas khususnya kendaraan bermotor, mendorong Muyasaras Laila Wibowo,
siswi kelas 12 IPA 2 Program Boarding School Sains Riset Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Surakarta, menciptakan alat pendeteksi kelelahan pengendara yang
disebut MOSAFYR (Monitoring Driver Fatigue for Motorist Safety). Alat ini
merupakan pendeteksi kelelahan pada pengendara dengan sensor denyut jantung
yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
oleh kelelahan dalam berkendara. Atas inovasinya, Muyasaras berhasil meraih
juara 2 dalam lomba Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan Tingkat Kota Surakarta
yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, Selasa
(4/7/2023).
“Sepeda
motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak. Jumlah motor terekam
112.771.136 unit atau sekitar 84 persen dari total kendaraan. Beberapa
kecelakaan yang merenggut korban jiwa belakangan ini seringkali diakibatkan
hilangnya konsentrasi pengemudi. Apabila masalah kecelakaan di jalan raya tidak
diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jumlah korban
kecelakaan dari tahun ke tahun,” papar Muyasaras seputar latar belakangnya
membuat inovasi.
Ditambahkan,
ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi pengemudi yaitu kondisi
kendaraan sebesar 32%; kondisi kesehatan pengemudi sebesar 23%; kondisi jalan
sebesar 22%; kondisi cuaca sebesar 10%; kondisi/masalah keluarga sebesar 8%;
kondisi lingkungan, manajemen perusahaan dan masalah operasional di lapangan
sebesar 2%. Selain itu mengemudi dengan trayek menengah dan panjang akan sangat
melelahkan. Hal
ini terjadi karena gerakan yang dilakukan pengemudi bersifat monoton dan
berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan rasa bosan, lelah dan puncaknya
adalah rasa kantuk. Karenanya, inovasi ini berguna mengurangi tingkat
kecelakaan akibat salah satu faktor yaitu kelelahan pengendara sepeda motor di
jalan berupa sistem peringatan yang dipasang pada sabuk pengaman sebagai media
penempatan perangkat yang mengontrol kondisi pengendara dengan sensor
penghubung yang disambungkan ke mikrokontroller. Dalam pembuatan alat dibawah
bimbingan Prihantoro Eko Sulistyo selaku guru fisika MAN 1 Surakarta.
“Prinsip
kerja alat yaitu dengan menghubungkan baterai 9V ke Arduino dengan menggunakan
kabel power jack 2,1mm. Setelah itu, Pulse Sensor akan mendeteksi dan
menghitung denyut jantung dan kemudian data tersebut akan diproses oleh Arduino
Uno Atmega 328. Ketika proses perhitungan denyut jantung, LED akan berkedip
sesuai dengan frekuensi denyut jantung. Kemudian hasil data yang diproses oleh
Arduino Uno Atmega 328 akan langsung ditampilkan pada LCD. Hasil data yang
ditampilkan tersebut berupa angka dalam satuan BPM (beats per minute). Apabila
terdeteksi pengendara sepeda motor mengalami kelelahan, maka LED akan menyala
dan DFplayer akan memainkan audio pengingat,” urai Muyasaras.
Lomba
yang diikuti oleh siswa sekolah menengah di kota Surakarta ini melalui beberapa
tahap. Diawali proses eliminasi. Peserta mengirim video inovasi mengenai
keselamatan jalan, kemudian dipilih 10 peserta terbaik sebagai grandfinalis.
Pada babak final peserta diminta membuat karya tulis ilmiah dan juga inovasi
mengenai keselamatan dalam berlalu lintas dengan tema “Safety Transport for
Indonesia’s Future” kemudian dipresentasikan di depan juri, diikuti dengan sesi
tanya jawab. Selain itu pemaparan kampanye, unjuk bakat serta mengikuti uji tes
tertulis seputar pengetahuan LLAJ sejumlah 50 soal. Juara pertama dan kedua
mewakili Kota Surakarta dalam lomba sejenis tingkat Provinsi Jawa Tengah sekira
17-18 Juli 2023.
Sementara
itu Slamet Budiyono selaku kepala MAN 1 Surakarta sangat mengapresiasi prestasi
yang diraih Muyasaras. “Semoga inovasi yang dihasilkan bisa berkontribusi bagi
masyarakat terutama untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas terutama
kendaraan bermotor,” pungkas Slamet Budiyono. (rsd/my)
EmoticonEmoticon